Twitter BirdDaichi Bold
Mohon klik iklan dibawah untuk perkembangan blog kami. Terimakasih

Selasa, 30 Agustus 2011

SELAMAT HARI RAYA LEBARAN

BapakSainTek - SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI.

Setelah sidang isbat, MUI menyatakan bahwa Hari Raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011. Ini diakiatkan karena tidak munculnya hilal atau bulan sabit sebesar 4 derajat pada tanggal 28 Agustus 2011.

Akhirnya saya Daichi Bold bisa berposting ria lagi untuk meramaikan blog-blog.

Oh iya mohon maaf lahir dan batin yah

Klik ini juga http://idulfitri.infiniteserve.com/

Bagikan ke :

Kamis, 18 Agustus 2011

FKH UGM Ditunjuk Sebagai Pusat "Ecohealth" Asia

Ilustrasi Ekosistem
BapakSainTek - Fakultas Kedokteran Hewan UGM ditunjuk sebagai pusat kesehatan regional tingkat Asia (Regional Center Ecohealth di Asia/ERCA). Pembentukan ERCA diharapkan dapat menjadi bagian pengembangan kesehatan lingkungan, kesehatan hewan, manusia, serta desain komunitas kesehatan.

"Ecohealth merupakan suatu pendekatan bahwa pelestarian dan penjagaan kesehatan lingkungan merupakan dasar untuk kesehatan hewan yang juga berhubungan dengan kesehatan manusia," jelas Dekan FKH UGM Bambang Sumiarto.

Kegiatan ini melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti kedokteran, kedokteran hewan, peternakan, biologi, geografi, antropologi, dan ilmu sosial. Fokus kegiatan ecohealth adalah pengembangan kemampuan, pengembangan kurikulum, penelitian penyakit hewan, serta penumbuhan komunitas lewat praktik kerja nyata.

FKH sendiri sendiri akan mengembangkan program "One Health" yang disponsori oleh USAID dan Amerika. “Program ini sangat cocok dengan ERCA yang juga menekankan pada pendekatan multidisiplin untuk berbagai penanganan masalah kesehatan dan penyebaran penyakit baru,” katanya.


Dalam mengembangkan ERCA, FKH UGM bekerja sama dengan International Livestock Research Institute (ILRI) dan IDRC Canada melalui Zoonotic Diseases Center (ZDC) yang di dirikan Fakultas Kedokteran Hewan pada 20 September.

Terima kasih National Geographic Indonesia

Bagikan ke :

Indahnya Warna-Warni Aurora Kutub Utara

BapakSainTek - Warna-warni indah yang dihasilkan Aurora adalah berasal dari terperangkapnya partikel-partikel berenergi tinggi yang berasal dari angin matahari. Maka dari itu saat terjadi badai matahari Aurora yang terjadi lebih banyak dan sering. Keindahan langit yan berwarna-warni itu kita bisa tengok di gambar-gambar ini.









Bagikan ke :

Padang Golf Untungkan Manusia dan Kelelawar?

Ilustrasi Padang Golf
BapakSainTek - Banyak pengamat lingkungan yang memandang padang golf sebagai ancaman. Mulai dari lingkungan buatan yang menggantikan habitat alami, irigasi berlebihan yang menyebabkan hanyutnya zat-zat alami di tanah, dan penggunaan pestisida serta bahan kimia lain telah merusak ekosistem. Namun Kevina Vulinec, ekolog dari Delaware State University, Dover, Amerika Serikat menemukan hal lain dari padang golf.

Dalam laporannya pada ajang tahunan Ecological Society of America (ESA), ia menyebutkan bahwa padang golf dapat menghadirkan win-win solution bagi manusia dan kelelawar. Vulinec menyebutkan, padang ini bisa berfungsi sebagai tempat perlindungan sekaligus gudang penyimpan makanan bagi hewan malam itu. Dan bagi manusia, keberadaan kelelawar bisa membantu menekan jumlah populasi serangga mengganggu di sana.

Meski bukan pemain golf, pada penelitian, Vulinec dan timnya menghabiskan 22 malam di lima padang golf di kawasan Delaware-Maryland. Mereka memasang jebakan untuk menangkap kelelawar dan juga detektor ultrasonik untuk mengukur aktivitas kelelawar di setiap mikrohabitat yang berbeda di padang-padang tersebut.

Ternyata, diketahui bahwa kelelawar kemungkinan besar mengunjungi kolam yang berfungsi sebagai rintangan di setiap hole dan juga di kawasan serupa taman di perbatasan jalur lintasan. Menurut Vulinec, lingkungan yang serupa dengan pinggir hutan yang kaya akan nyamuk tersebut serupa dengan kawasan favorit para kelelawar di alam bebas. Dan berhubung populasi kelelawar lokal terancam oleh rusaknya habitat serta pandemik fatal seperti sindrom hidung putih, padang golf bisa menyediakan tempat perlindungan yang aman.

Kini Vulinec dan timnya mengumpulkan informasi seputar aktivitas serangga di kawasan padang golf. Mereka berencana untuk melanjutkan penelitian mereka musim semi mendatang. Ia berharap, temuannya dapat memberi masukan seputar bagaimana pengelola padang golf bisa membuat lingkungannya lebih ramah bagi kelelawar. “Kita selalu mengeluh seputar padang golf, namun tidak dengan cara yang tepat,” kata Vulinec. “Kita seharusnya melihat tempat-tempat ini sebagai peluang agar dapat menguntungkan semua pihak,” ucapnya.

Terima kasih Science Magazine

Bagikan ke :

Jari Tanpal Sidik Tidak Membahayakan

Jari Tanpa Sidik
BapakSainTekPenelitian terhadap sebuah keluarga di Swiss yang sembilan anggotanya terlahir tanpa sidik jari, baik di telapak maupun di jari-jemari kaki dan tangan oleh ilmuwan genetik spesialis ahli dermatologi, Eli Sprecher, beberapa waktu lalu telah diteliti lebih lanjut.

Dalam penelitian lanjutan itu makin diketahui pasti absensi sidik jari yang disebabkan oleh mutasi DNA ini memang tidak berbahaya bagi kesehatan.

Kondisi yang secara ilmiah disebut adermatoglyphia ini juga disertai dengan sejumlah ketidaknormalan lain, seperti dalam hal ketebalan kulit dan pembentukan kuku. Namun selain itu,adermatoglyphia tidak memiliki efek samping apa-apa.

"Kecuali gangguan minor dari produksi keringat yang cenderung lebih kurang, secara umum orang yang mengalami penyakit ini sehat, seperti orang normal lainnya," tegas Sprecher.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa dari sudut pandang penemuan, hasil penelitian menjadi amat penting. Sebab penyakit ini langka dan gen yang bermutasi tersebut merupakan jenis baru. "Kami pun tidak akan mendapatkan gen ini jika tidak melakukan penelitian pada keluarga ini," ujarnya lagi.

Terima kasih National Geographic Indonesia

Bagikan ke :

Ditemukan LCD Bertenaga Cahaya

LCD Bertenaga Cahaya
BapakSainTek -  Para peneliti dari UCLA menemukan teknologi yang memungkinkan monitor LCD ditenagai listrik yang didapat dari cahaya di sekitar, termasuk cahaya matahari dan cahaya (backlight) yang dikeluarkan LCD itu sendiri.

Teknologi ini dinamai photovoltaic organic polarizers, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi pada monitor LCD. "Polarisator ini juga bisa digunakan untuk mengumpulkan cahaya di dalam dan luar ruangan," kata Yang Yang, profesor bidang materials science dari UCLA. "Jadi pada saat di pantai misalnya, kita bisa mengisi baterai ponsel dengan cahaya matahari."

Saat ini monitor LCD banyak digunakan di berbagai perangkat elektronik seperti TV, komputer, dan telepon genggam. Teknologi LCD bekerja dengan menggunakan dua lembar polarisator yang mengapit molekul-molekul kristal yang berfungsi sebagai katup cahaya. Formasi tersebut memungkinkan lolosnya sejumlah cahaya dan membentuk gambar di layar.

Menurut para peneliti, teknologi polarisator yang dipakai saat ini tidak hemat energi. Cahaya backlight bisa memakan nyaris 80 sampai 90 persen energi listrik dari perangkat, dan sekitar 75 persennya hilang karena polarisator. Dengan teknologi yang baru, sel polarizing organic photovaltaic mampu mengumpulkan energi yang terbuang dan mengubahnya kembali menjadi listrik.

Bagikan ke :

Penghijauan Pantai Selatan Belum Optimal

BapakSainTek - Program penghijauan untuk menyelamatkan pesisir selatan dari abrasi pantai belum optimal dilakukan. Padahal abrasi mencapai 10 meter tiap tahunnya.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyakarat Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Bantul Rudi Suharta mengatakan, "Berbagai program pemberdayaan seperti kegiatan wisata khususnya di area tanaman bakau, penanaman cemara udang serta budi daya ikan seperti lele atau sidat sudah dicanangkan. Namun, belum semua daerah pesisir melakukan realisasi program tersebut."

Saat ini, penanaman bakau atau cemara sudah dilakukan di Pantai Kuwaru dan Pantai Gua Cemara, namun belum dilakukan di Cangking Poncosari dan daerah lainnya. Padahal penghijauan di Pantai Gua Cemara sudah berdampak bagus pada kegiatan ekonomi penduduk, seperti berkembangnya budidaya lele yang dapat dipanen dua minggu sekali.

Kendati demikian penghijaun dengan tanaman bakau atau cemara udang belum tentu dapat diterapkan di seluruh daerah lantaran adanya cagar alam lainnya. Rudi memberi contoh wilayah antara Parangkusumo dan Depok yang memiliki gumuk pasir berpindah. Bila dilakukan penanaman cemara udang, gumuk pasir akan menghilang. Padahal daerah itu merupakan cagar alam satu-satunya di Asia Tenggara. Gumuk pasir juga dapat mengurangi risiko tsunami.

Rudi menambahkan semangat pemberdayaan kawasan pesisir selatan ini tergantung motivasi warga. "Warga perlu mengetahui bahwa penghijauan, selain menyelamatkan lingkungan, juga membantu perekonomian mereka," tandas Rudi.

Terima kasih National Geographic Indonesia

Bagikan ke :

Rabu, 17 Agustus 2011

Orang Suka Pura-Pura Cek Ponsel

Ilustrasi Penggunaan Ponsel
BapakSainTek - Sebanyak 13 persen pengguna ponsel sering berpura-pura memeriksa ponsel saat sedang tidak ingin diganggu atau menghindari interaksi dengan orang lain. Demikian laporan yang diterbitkan oleh lembaga riset Pew Internet yang melakukan survei terkait perilaku penggunaan ponsel pada kalangan dewasa di Amerika Serikat.
Dari 2.277 orang dewasa yang menjadi responden, 13 persen di antaranya mengaku pernah berpura-pura mengecek ponsel atau sedang menelepon. Pada responden yang berasal dari kalangan lebih muda, yaitu kisaran usia 18 hingga 29 tahun, persentasenya malah lebih besar lagi. Sekitar 30 persen responden mengaku menghindari kontak dengan seseorang dengan langsung mengecek ponsel mereka.

Muncul juga dalam hasil survei, sekitar 42 persen responden mengaku bermasalah dalam mengerjakan sebuah pekerjaan jika berada jauh dari ponsel. "Lebih dari setengah responden (51 persen) pernah menggunakan ponsel mereka sedikitnya sekali untuk mencari infromasi yang mereka butuhkan dengan cepat," ungkap hasil penelitian.

Sekitar seperempat (27 persen) mengatakan mereka pernah berhadapan dengan situasi di mana mereka kesulitan melakukan sesuatu karena ponsel mereka sedang tidak di tangan. Sedikitnya 35 persen orang dewasa kini punya smartphone. Temuan lainnya, hanya 29 persen responden mengatakan mereka pernah mematikan ponsel agar bisa istirahat.

Bagikan ke :

Jalan Kayu Suku Iceni

Jalan Kayu Suku Iceni
BapakSainTek - Jalan kayu yang diperkirakan telah berumur dua ribu tahun ditemukan di Angila Timur, Inggris. Temuan ini terungkap setelah banjir melanda daerah tersebut pada tahun 2006.
Menurut arkeolog, situs yang digali pada bulan Juni lalu itu merupakan jalan untuk menyeberangi Sungai Waveney dan lahan basah di Geldeston, Norfolk. Diduga, jalan itu dibangun oleh Suku Iiceni, masa sebelum Roma berkuasa. "Kami akan mencari bukti penggunaan jalan ini," demikian dikatakan oleh Ben Gearey, arkeolog dari Birmingham, Inggris.

Umur dari jalan ini belum dapat dipastikan, namun dari kayu yang digunakan, peneliti memperkirakan pembuatannya pada tahun 75 sebelum masehi. Menurut dugaan arkeolog, jalan kayu itu dibuat seratus tahun sebelum invasi ke Roma.

Struktur dari jalan itu sudah banyak yang hilang, namun arkeolog mengatakan bahwa jalan tersebut sudah hampir modern dan masih terlihat tanda-tanda penggunaan benda di kayu-kayunya. "Jalan ini amat menarik karena kita memiliki alat yang sebenarnya cocok dengan tanda-tanda yang ada di kayu," kata kurator Norwich Castle Museum John Davies.

Bukan hanya sebagai jembatan penyeberangan, beberapa arkeolog mengasumsikan jalan ini digunakan sebagai wilayah perdagangan, pelancong, hingga tempat beribadah Suku Iceni. Senjata seperti pedang, perisai, dan tombak yang biasanya ditemukan di dalam sungai merupakan persembahan untuk para dewa mereka.

Terima kasih National Geographic Indonesia

Bagikan ke :

Dirgahayu Indonesiaku Berkibar di Google

BapakSainTek - Sebelumnya saya ingin mengucapkan "Selamat ulang tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-66. semoga cita-cita bangsa kita Indonesia tercapai amin."

#Hormat ke Bendera Merah Putih. Hehehe

Ternyata tak hanya orang indonesia yang merayakan sebuah pencapaian kemerdekaan Indonesia, cobalah buka laman Google ini google.co.id, sang maestro internet itupun memberi selamat kepada bangsa Indonesia dengan menampakan orang yang sedang memanjat pinang pada logo doodle Googlenya kali ini.

Doodle Google

Dengan ditampilkannya doodle ini seperti memberi tahu dunia bahwa kita sedang berulang tahun. Semoga kita merdeka tak hanya pada sudut pandang de facto dan de jure tapi dalam sudut pandang kehidupan.

Saya sebagai anak Bangsa Indonesia berharap dengan semakin tuanya bangsa ini menjadikan bangsa ini semakin adil dan bersih dari pejabat-pejabat yang korupsi.

Bagikan ke :

Kamis, 11 Agustus 2011

Mengangkut Gunung Es ke Afrika

BapakSainTekMemindahkan gunung es ke daerah kering di belahan dunia lain dapat dilakukan untuk menolong daerah yang kekeringan. Hal ini ditunjukkan dengan simulasi yang dilakukan oleh Dassault Systemes, perusahaan peranti lunak dari Prancis.

Simulasi dilakukan dengan memindahkan gunung es yang ada di Newfoundland, Kanada ke Pulau Canary di Pantai Barat Afrika. Menurut perhitungan para peneliti, pemindahan ini akan membutuhkan waktu sekitar lima bulan dan biaya mendekati sepuluh juta dolar Amerika Serikat.

Dalam simulasi dijelaskan, gunung es seberat tujuh ton akan dibungkus dengan cara tertentu agar tidak mencair. Kemudian, es yang terisolasi ditarik oleh kapal dengan kecepatan satu knot. Berdasarkan simulasi, es kehilangan 38 persen massanya saat saat sampai tujuan.

Para ahli mengakui butuh kendaraan pengangkut yang jauh lebih besar. Untuk dapat menyediakan air segar bagi setengah juta orang dalam setahun, diperlukan gunung es sebesar 30 juta ton. Selain itu, masalah juga akan muncul saat memindahkan gunung es tersebut ke atas daratan yang kering.

Pendanaan pun akan menjadi salah satu rintangan dalam merealisasikan simulasi ini. Untuk melakukan pemindahan diperlukan beberapa hal, lapisan pelindung gunung es, bahan bakar selama lima bulan, sumber daya manusia, dan juga distribusi air saat sampai tujuan.

Sekitar 40.000 gunung es terpecah dari sumbernya tiap tahun. Walaupun membutuhkan biaya besar, peneliti memperkirakan, dengan jumlah tersebut akan cukup bermanfaat untuk memindahkan pecahan gunung es tersebut ke daerah yang kering, seperti di Afrika.

Ide pemindahan gunung ini dicetuskan Geroges Mougin pada tahun 1970-an. Dassault Systemes lalu melakukan simulasinya.

National Geographic Indonesia

Bagikan ke :