Terapi Rel Listrik |
"Pengobatan dengan tidur di atas rel yang dilakukan warga Rawabuaya itu banyak risikonya. Membahayakan diri sendiri dan orang lain," kata kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emawati pada Kamis (21/7). Ia meminta petugas kelurahan dan kecamatan melakukan penyuluhan untuk mencegah semakin banyak warga yang datang ke rel di stasiun Rawabuaya.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional I Mateta Rizalulhaq beberapa waktu yang lalu sudah memperingatkan warga agar tidak melakukan terapi di rel listrik. "Tegangan listrik di rel dapat mengganggu fungsi organ tubuh," katanya.
Peringatan tersebut sepertinya tidak diindahkan karena rel kereta itu selalu dipadati warga yang datang dari berbagai wilayah. Warga mengaku percaya terapi berdurasi satu hingga dua jam memanfaatkan aliran listrik di rel tersebut bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sampai saat ini, belum ada kejelasan orang yang memulai terapi ini. Menurut peneliti rasa sembuh yang didapatkan hanya sebuah perasaan atau sugesti saja.
0 komentar:
Posting Komentar
Beri tahu teman dan beri komentar bebas sopan pada posting ini.